Sabtu, 10 November 2007

Paduan Suara YPJ Akan Tampil Di Austria

TIMIKA – "Voice of YPJ" atau Paduan Suara Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ) yang baru meraih juara pertama untuk kategori folklore (lagu-lagu rakyat) dalam festival paduan suara Asia "Asian Choir Games" di Jakarta, direncanakan akan mewakili Indonesia untuk tampil di Austria pada Juli 2008. Momen tampil di Benua Eropa itu diungkapkan Ketua YPJ Kuala Kencana, Supriono saat menyambut kedatangan ke 25 personil Paduan Suara YPJ di Bandara Mozes Kilangin ( Kamis 8/11).

Saat tiba sekitar pukul 15.30 WIT, anak-anak yang telah mengukir prestasi mengharumkan nama Kabupaten Mimika, Provinsi Papua bahkan Indonesia di kancah intemasional ini disambut Ketua Yayasan YPJ Kuala Kencana, Supriono bersama Kepala Sekolah SD YPJ Andreas Purwanto, guru dan pelajar YPJ KK, orang tua murid, serta wakil dari Pemda Mimiika, Keda Emmanuel. Murid-murid SD dan SMP menyambutnya dengan mengalungkan bunga ke leher para duta perdamaian ini, serta segenap rombongan para guru dan pendamping. Rasa haru, bahagia sekaligus bangga, memancar dari wajah mereka. Mereka mengenakan batik khas Papua. Yang menarik, rambut para pelajar putri dikepang ala Papua. Pelatih Voice of YPJ, Robert Takasengsengan tiba bersama rombongan sambil membawa piala dan medali emas yang menunjukkan timnya berhasil mengalahkan paduan suara dari 13 negara lainnya.

Acara penyambutan digelar diruang tunggu Terminal Kedatangan dipimpin Andreas Purwanto. "Kalian ini bukan lagi milik YPJ, namun milik Mimika, Papua bahkan Indonesia. Kami sangat bangga dengan hasil ini, dan ingat ini berkat kerjasama semua mulai dari guru atau murid serta orang tua semua pihak," kata Andreas. Ketua Yayasan YPJ, Supriono, dengan bangga menyampaikan penghargaan  tertingginya kepada semua anak murid dan guru serta pelatih. "Terus terang saat saya mendengar kalian juara di tingkat Asia, saya langsung menangis, namun menangis haru, sebab kalian sangat luar biasa. Ini adalah satu pertanda bahwa kalian sanggup berbuat lebih, untuk Indonesia," katanya.

Lanjut Supriono, Paduan suara, YPJ bukan saja sekedar paduan suara, tapi telah menjadi duta perdamaian, sebab ke-25 peserta berasal dari latar belakang suku, agama dan ras yang berbeda "'Ini jelas pembawa misi perdamaian," katanya, disambut tepuk tangan”. Pihaknya meminta dukungan seluruh warga Mimika, terutama dinas terkait dan Pemda. Dikatakan bahwa kegiatan semacam ini harus di dukung dalam berbagai bentuk.

 Keda Emmanuel dari Pemda Mimika juga menyatakankan rasa bangganya atas prestasi "tersebut”. "Kalau hal ini bisa diraih maka harus dipertahankan ke depan. Pemda Mimika sangat mendukung." Menurutnya, Pemda Mimika akan mendukung rencana keberangkatan ke Austria nanti. Pelatih paduan Suara YPJ, Robert Takasensengan yang ditemui RadarTimika di Bandara, mengatakan untuk tampil pada Asian Choir Games, khusus lagu-lagu rakyat (foklore) mereka mempersiapkan diri selama dua bulan. Waktu yang singkat itu dimaksimalkan. Tiga lagu daerah yang dinyanyikan, yaitu Wamare dari Suku Kamoro, Jeh Singgah dari Fakfak, dan Yako Pomane dari Asmat.

Selain harus menghafalkan lirik ketiga lagu ini, juga ditambah dengan aransemen dan koreografi. "Persaingan sangat berat baik dari dalam negeri seperti Elfas's Secioria, dari Philipina  yang mengirimkan dua tim, dan dari China, dan dari 125 paduan suara, kita menjadi yang terbaik," kata Robert, bangga. Tenyata, “kata Robert”, pilihan dewan juri adalah lagu rakyat yang benar-benar merakyat. "Elfa's sangat luar biasa, namun dari sisi aransemen lagunya terlalu ngepop, sehingga sisi lagu rakyatnya sedikit. Lagu yang kita bawakan memang belum pernah dinyanyikan sebelumnya pada 9-17 Juli 2008, kata Robert, sejak Januari nanti sudah melakukan persiapan secara matang dari semua sisi. Sebab even kali ini jauh lebih berat.

"Sebab semua pasti datang dengan yang terbaik," katanya. Disamping mencari lagu yang selalu sekali belum dipublikasikan baik melalui kaset atau yang lain, lagu pilihan juga harus benar-benar lagu rakyat. "Seperti dari Nabire dalam pembukaan, ada lagu daerah yang sangat sederhana hanya memiliki tiga melodi, naman sangat luar biasa. Musiknya sederhana namun lagu itu mendapatkan sambutan yang sangat fantastis, lagu yang demikian akan kita cari, terangnya. Selain itu, jumlah anggota paduan suara juga akan ditambah.

Alasan memilih lagu-lagu rakyat, kata Robert, karena banyak potensi lagu daerah Mimika khususnya dan Papua umumnya, yang belum digali. "Asset ini harus digali lebih dalam lagi,” katanya.

"Mimika Jangan hanya dikenal sebagai penghasilan tambang emas dan sebagainya,  potensi budaya ini harus dikembangkan. Sebagai seorang guru, saya hanya memiliki keahlian. Pemda atau pihak lain bisa diajak kerjasama untuk membina sanggar-sanggar yang ada. Saya pikir target ini yang harus kita capai, " paparnya. Robert menyarankan Pemda dan semua pihak harus benar-benar memperhatikan potensi budaya ini dengan' serius. Menurutnya, Bali memiliki potensi wisata dan budaya, sedangkan Papua memiliki lagu-lagu yang luar biasa.

Kelompok seni di kampung-kampung harus dikembangkan terus sehingga semakin berkembang.

 Indonesia dalam ajang ini berhasil menyabet tiga kategori juara, yakni PS YPJ di urutan I. dari Solo Juara II, Juara ketiga dari luar negeri, dan juara IV Elfa Secioria.

Rombongan rombongan Paduan suara dikawal Polantas Polres Mimika diarak dari Bandara menuju Kuala Kencana. Rombongan melewati depan perumahan Kuala Kencana hingga berakhir di sekolah disambut marching band SMP YPJ KK. (sas)

 

Tidak ada komentar: